penantian

aku bersama senja yg niurnya meronta
berbaris rapi antara doa-doa
memanjat harap yang tetesnya berkarat
berbaring dalam rindu yang pucat

berteman buih-buih kehampaan
berkasih penantian serdan
dialiran ciutnya nadi tertahan
bulir-bulir mesra keangkuhan

terkapar,
terdampar,
tertampar,
tersandung liar
dan bait-bait tak sempat tergelar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menunggu Temu

MAAF 2

Sebentar saja