Biarlah

Entah ini duka yang seperti apa
Kala luka-lukanya tak sanggup lagi bercerita
Entah ini tangis yang bagaimana
Saat air mata jatuh begitu derasnya
Tanpa suara,
Tanpa tanda,
Berlinang begitu saja,
Mengalir tanpa aba-aba

Aku bukan sedang menunjukan penyesalan
Hanya udara yang kuhela berubah menyesakkan
Aku tidak sedang mempermasalahkan kesalahan
Akan tetapi perubahan yang tersaji terlalu mengejutkan

Biar,
Biarlah peluh ini berlayar
Berlabuh dikala rapuh
Biar,
Biarkan terus berjalan
Menempuh getir hingga perbatasan
Hingga lupa pada sakit yang tak henti menjalar
Maka biar...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menunggu Temu

MAAF 2

Sebentar saja