belenggu

Tali ini,
Melilit pahit pada pergelangan kaki
Mengikat erat aliran nadi
Memaksa darah hanya sampai disini,

Sesaat terkutuk
Hingga pasung merubah bentuk
Aroma busuk semakin hangat memeluk
Disela-sela rindu terkantuk

Biar saja
Mungkin tutur bahasa sudah bukan jalanya
Atau bahkan anak sungai sudah lupa arah lautnya
Masih tetap merasa yg paling benar dan menerka-nerka.

Ah... Entahlah,
Hingga malam yang larut tiba.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menunggu Temu

MAAF 2

Sebentar saja