Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Bukan Kita Lagi

Akan ada hari dimana kita tidak akan saling peduli Akan ada hari dimana kita tidak lagi berbagi Dan akan ada hari saling tegur sudah tidak penting lagi Kita akan lebih asing dari keasingan itu sendiri Kita tak akan sama seperti hari yang sudah kita lalui Aku akan mengenangmu dengan caraku Aku akan merindukamu dalam keterbatasanku Hanya akan itu, Setelah ini jangan ada peluh tercecer lagi Setelah ini jangan ada pecah jerit tangis lagi Kita harus bahagia setelah tidak bersama lagi,

Hilang

Bagaimana jika kita saling melupakan saja, Saling meninggalkan satu dan lainnya, Saling menghilang dari yang ada, Saling lupa tentang yang pernah kita lewati bersama, Bagaimana jika demikian, Menjalani hari baru dariku darimu  Membuka lembar baru tanpaku tanpamu Bagaimana jika begitu, Akan kuraba jalanku setelah ketiadaanmu Akan ku lakukan itu.

Kegalauan

Aku kacau ketika menuliskan ini, Aku terpukau pada tawaran saling berbagi, Aku dalam kegalauan bertubi tubi, Kau tabur mimpi yang kudahagakan selama ini, Sebelumnya aku baik baik saja Dengannya aku tak mesti pura pura Hanya saja kini kau rampas segala yang tertata rapi Kau hempas rasa yang terbangun hanya hitungan hari Aku ragu pada degupmu yang tiba tiba Tapi aku meyakini mu sebagai yang ku damba Ego ini begitu berkuasa Memaksa jiwa denganmu saja Aku ingin segera tersadar Ingin sekali asa bisa terhindar Agar semua kembali wajar Terhadapmu hati tak lagi bergetar.

Menemukanmu lagi.

Yaa...  Setelah sekian puluh purnama, Setelah sekian dalam rindu terpendam di dada, Lalu kau kembali ada, Kau kembali dimasa yang masih tak seharusnya, Harapku ini tak benar nyata, Inginku ini hanya mimpi semata, Karna bagiku ini menakutkan, Euphoria yang tak bisa kuhindarkan, Segala yang tertata berubah tawar, Kala menginginkanmu menjadi angan tak wajar, Ohh... Sungguh ini sebuah kegilaan  Seluruh tabahku terluluh lantahkan Mengecoh pedih sebagai kebahagiaan Tidak!! Bukankah ini terlalu berlebihan  Menempatkanmu sebagai pengharapan, Ahh sudahlah...

Denganmu dilain waktu

Betapa cinta bagiku hanya sebatas cita cita Betapa cinta untukku berupa angan saja Kau ku damba tapi sejauh hayal belaka Kau kupinta tapi hanya dalam doa doa Mimpiku masih sama Hanya kamu tidak lagi di dalamnya Harapku tidaklah berbeda, masih seperti sebelumnya Hanya kenyataan menampar ku membuka mata Sudah semestinya ku selesaikan dahaga Ku selesaikan rindu terhadapmu hingga akarnya Kepadamu,  Sampai bertemu, Semoga bersatu di kelahiran lain waktu Semoga bersua di kelahiran berikutnya.

Kamu!!

Aku pernah mencintaimu dengan naif Berlarut larut membiarkan hati teriris Aku sempat mengharapmu hingga tangis Mengabaikan pahit melampaui garis Kini semua berhenti Hanya tinggal beberapa kenangan dalam hati Kini sudah tidak lagi Cukup ingat bahwa semua sudah terakhiri Memang benar, Ingin ku padamu sempat tak wajar Tidak salah, Aku terhadapmu hanyalah entah Sekarang kau asing Sekarang ‘kita’ tidak penting Atau bahkan memang tidak pernah penting Menganggap kala itu diriku sinting Beringinmu yang tidak mungkin.