Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2014

Sebab Semua Salahku

Hanya ku tau tak akan bisa kembali hanya ku tau kebersamaan tak akan terulang lagi setelah segalanya ku curangi setelah yang kau beri kukhianati Tuhan mengijinkanku denganmu tapi mungkin hanya untuk waktu itu bukan, aku bukan sedang bersandiwara sebab yang sebenarnya aku juga terluka padamu aku berhutang sejuta penjelasan tapi setiap kata tak pernah bisa kusampaikan mungkin karna terlalu rapat kau tutup telinga terlalu pedih duka yang kau simpan dalam dada aku tak memintamu sebuah kesempatan tapi setidaknya biarkan kuhapuskan apa yang sempat ku tanam aku tak memohon pengampunan tapi dosaku padamu tak akan bisa buat hidupku tenang.

Harus Berakhir

Sudah, jangan berpura seperti ini sudah, hentikan yang tak mungkin terjadi jangan buatku lupa diri jangan buatku bermimpi terlalu tinggi jangan, tak usah lagi. Kita harus mulai membangun batas mengakhiri kebodohan hingga tandas dan semestinya ada hal yang kita sebut pantas seperti rinduku padamu yang baiknya ku lepas aku hanya bisa berbaik bahasa merangkai kata agar hatiku tak terlalu luka aku bukan sedang tergesa tapi tak baik bagi kita berlama-lama sedang aku tau pada akhirnya akan tetap sama.

Sebab Tak Pernah Ada 'kita'

Kita larut dalam perbincangan menikmati pahit kopi di pojok ruangan bercengkrama memecah keheningan hingga lupa dimana bayang tertinggal ketika itu, sebelum harap luput dari pengawasan sesaat sebelum cinta berubah menjadi seruan kebencian aku cukup sadar kita hanya tanpa sengaja dipertemukan oleh hingar-bingar hingga hubungan yang nyata tak mungkin di kejar sekalipun waktu berhenti berputar kita adalah asing kita hanya seonggok daging yang saling berpaling dan hal yang paling sinting pernah kuharap dimatamu sebagai yang penting .

Akhir Kita

Sayap-sayap ku patah bersama sumpah serapah yang tumpah di ujung rekah-rekah yang lunas terjamah kemudian jatuh ditanah berlumur nanah Aku pernah berharap benar ku anggap bersamamu adalah getar namun hidup kita sebuah pola bisa juga masih pada dalil-dalil yang lama kerap kali ku tunggu hujan mampir namun kini jatuhnya serupa getir pada rintik garis yang mengalir lamunan kau sambarkan petir harap terlanjur memasir jadi mungkin, cintaku padamu semestinya berakhir. #SantiSitorus