Kenyataan
Sayang, hujan turun lagi, persis saat kau ku antar pergi. Seperti menempatkan waktu yang tepat untuk kau ku tangisi, bagai saat yang begitu di sengaja untuk segalanya ku kenang kembali. Sayang, ku cumbu bayangmu hingga pagi, ku dekap semu hadirmu hingga tiba sang mentari. namun akankah sama padamu yang terjadi, tidak kah beda yang merintih di batas tepi, atau mungkin tiap-tiap hela nafas yang sempat kita bagi. Kita, pernah bersama disini, mencoba rangkaikan janji di waktu yang dulu bersama kita jalani, kita pernah sedekat awan dan hujan, pernah sehangat terik dan siang, betapa benar jika semua begitu sulit kita lupakan, betapa tak mudah menghapus tiap inci kenangan yang dengan bangga telah kita hadirkan. Sayang, kita tidak harus sesakit ini, kita tak mesti menciptakan cinta menjadi seluka ini, hanya perlu paku, cukup palu mematrikan kembali lekatan-lekatan di dinding merah jambu, dengan gambar sebagai memori di pojok ruangku dan ruangmu. Bukan dua bangku yang salah di letakkan waktu un...