Postingan

Menunggu Temu

Dihari yang siang aku sibuk menunggu malam sebab hanya disana kau kutemukan di sepanjang pagi aku resah menyelesaikan hari sebab dengan begitu kau bisa kujumpai yaa... lewat mimpi kisahku dan kisahmu bisa kuwarnai.   aku tersenyum renyah menutupi pipi yang basah aku bernyanyi merdu agar tak nampak terlalu rindu denganmu, kuselami angan penuh ngeri kuterjang badai yang tiada henti   sendiri, kutapakkan kaki meski begitu terasa nyari kupaksakan langkah meski kadang terasa jengah memohon padaNya agar kau ada tak hanya dalam gelap saja tidak dalam batas antara ada dan tiada, meminta keberadaanmu bisa pada jangkauku

Sebentar saja

bolehkah kita bertahan lebih lama, bolehkah kita saling menggenggam meski tak selamanya, sebentar saja.   mimpiku malam tadi memelukmu hingga pagi, hariku diterbit mentari adalah pengharapan masih ada kamu disisi, sekali lagi.   esok, jika memang kita tak lagi bisa bertahan, jika kita mesti menerima perpisahan, kuharap dekapku masih bisa kau kenang, peluhku tak juga kau lupakan.   karna hanya sebatas demikian, hanya itu yang sanggup kita lakukan, disementara pipi basah berlinang, jari jemari bergetar memberi usapan, hanya dalam batin aku bisa memberimu kata selamat tinggal.

BERTAHAN!!

Kubawa lari amarahku dalam mimpi Berteriak kencang melawanmu hingga pagi Menangis puas meneriaki kelukaan yang kau beri Hingga air mengucur dari pojok mata kanan dan kiri Perihku nikmati dalam hati Meluapkan rasa sakit dalam tidur lagi Menjelang terbit mentari Aku menatapmu dengan senyum penuh nyeri Berpura tidak pernah ada yang terjadi Bersamamu seolah aku tidak tersakiti Aku diam Menyembunyikan gores dan lebam Menutupi segala rasa masam Agar kita berdua tetap berjalan Tak tau sampai kapan Hanya ku janjikan pada diri semalam lagi Ku yakinkan diri bertahan hingga esok pagi Dan selalu begini.

MAAF 2

' Kita... ' Entah dari mana harus menuliskannya Hanya tiba tiba sudah bersama Harus bagaimana menceritakanya Sedang kisah terjadi begitu saja Masing masing dari kita merajut dengan indahnya Antara kita berdua berangan seolah betapa bahagianya Menganggap menuju kesana tak akan sulit Mengira melangkah akan tanpa rasa sakit Bahkan ternyata bagiku begitu rumit Tersadar Bahwa perpisahan tak mungkin terhindar Pilu dan perih harus ku gelar Sekalipun bagimu yang demikian tidak lah wajar Maaf untuk segala yang tak terjelaskan Maaf untuk pahit dan getir yang ku hidangkan dan maaf untuk harap manis yang pernah ku bumbungkan.

Bukan Kita Lagi

Akan ada hari dimana kita tidak akan saling peduli Akan ada hari dimana kita tidak lagi berbagi Dan akan ada hari saling tegur sudah tidak penting lagi Kita akan lebih asing dari keasingan itu sendiri Kita tak akan sama seperti hari yang sudah kita lalui Aku akan mengenangmu dengan caraku Aku akan merindukamu dalam keterbatasanku Hanya akan itu, Setelah ini jangan ada peluh tercecer lagi Setelah ini jangan ada pecah jerit tangis lagi Kita harus bahagia setelah tidak bersama lagi,

Hilang

Bagaimana jika kita saling melupakan saja, Saling meninggalkan satu dan lainnya, Saling menghilang dari yang ada, Saling lupa tentang yang pernah kita lewati bersama, Bagaimana jika demikian, Menjalani hari baru dariku darimu  Membuka lembar baru tanpaku tanpamu Bagaimana jika begitu, Akan kuraba jalanku setelah ketiadaanmu Akan ku lakukan itu.

Kegalauan

Aku kacau ketika menuliskan ini, Aku terpukau pada tawaran saling berbagi, Aku dalam kegalauan bertubi tubi, Kau tabur mimpi yang kudahagakan selama ini, Sebelumnya aku baik baik saja Dengannya aku tak mesti pura pura Hanya saja kini kau rampas segala yang tertata rapi Kau hempas rasa yang terbangun hanya hitungan hari Aku ragu pada degupmu yang tiba tiba Tapi aku meyakini mu sebagai yang ku damba Ego ini begitu berkuasa Memaksa jiwa denganmu saja Aku ingin segera tersadar Ingin sekali asa bisa terhindar Agar semua kembali wajar Terhadapmu hati tak lagi bergetar.