Kita Part-2
Kini kita berada pada titik yang berbeda, pada harap yang tak lagi sama. Kau yang terluka dan aku yang hanya bisa menangis sejadi-jadinya, kita dalam duka yang tak ada habisnya, kita dalam perih yang menunggu dimana ujungnya. Sudahlah, sampai kapan semua seperti adanya, hingga langkah yang mana ke egoisan kita pertahankan berlama-lama. Bahkan kita sendiri tak memahami semuanya, kita tak tau akan menjadi apa nantinya, jika rindu kita bangun sebagai luka, jika mimpi kita dustakan serupa lara, apa benar jika ini yang kita ingin kan, adakah yang begini yang dulunya pernah kita perbincangkan. Lekuk malam pancarkan sorot matamu yang tanpa kepedulian, hitam pelukan tak kuasa menjamah setiap desah peralihan yang disuguhkan hitam, juga kesunyian yang tak kalah bertentang pada sepi yang mulanya adalah keheningan. Kita saling mencakar, menanam luka hingga akar, bersamaan dengan segala janji yang telah teringkar. Tatap yang saling membakar, bisik lirih yang semakin memudar, kerap tak dapat mey...